IMAJI.CO.ID – Berpikir berlebihan alias overthinking sangat umum terjadi, dan berbagai macam pengalaman masa lalu atau masa depan dapat memicu jenis pemikiran ini.
Saat overthinking, sering kali menganalisis situasi dari berbagai sudut, mengulanginya terus-menerus hingga mulai merasa stres atau cemas.
Meskipun memikirkan situasi secara menyeluruh dapat membantu seseorang membuat keputusan yang tepat, penelitian menyebut bahwa berpikir berlebihan dapat membahayakan kesejahteraan emosional.
Ada banyak alasan mengapa orang cenderung berpikir berlebihan. Kondisi kesehatan mental seperti gangguan kecemasan umum (GAD) sering kali menyebabkan kekhawatiran terus-menerus tentang masa depan sebagaimana pada jurnal yang dipublikasikan National Institute of Mental Health.
Penelitian Bonnie N. Kaiser dan tim pada tahun 2015 juga menunjukkan bahwa berpikir berlebihan dapat menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Beberapa orang bahkan melaporkan nyeri dada, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi, dan sesak napas saat berpikir berlebihan.
Oleh karenanya, seseorang harus menemukan caranya sendiri untuk mengurangi kebiasaan ini. Salah satunya dengan mencoba mencari sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian.
Melansir Health, Pengalih perhatian mental yang langsung dapat berupa mengerjakan matematika mental (mental math) yang mudah, membuat daftar objek dalam kategori tertentu, atau menyanyikan sebuah lagu.Selain itu, bisa juga dengan membaca buku, mendengarkan musik, atau menelepon teman.
Dalam survei penelitian yang dilakukan Amy E. Joubert dalam british journal of clinical psychology, hampir setengah dari responden melaporkan menggunakan pengalih perhatian sebagai cara untuk mengatasi pikiran yang berlebihan.
Faktanya, pengalih perhatian adalah strategi penanganan yang paling umum yang mereka laporkan. Sebagian besar peserta juga mengatakan bahwa mereka tidak terlalu khawatir dan merenung saat berinteraksi dengan orang lain. Inilah sebabnya mengapa menelepon teman atau menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai sangat bisa membantumu.
Berlatih Mindfulnes atau Kesadaran Penuh. Hal ini akan membantu kita untuk mengenali diri sendiri. Mulai dari emosi, tujuan, bersyukur, dan hal-hal lain yang membuat kita sadar atas apa yang telah dilakukan. Cara paling umum untuk melatih mindfulness adalah dengan meditasi.
Tantang Pikiran Anda. Saat overthinking, penting untuk bertanya pada diri sendiri apakah pikiran Anda mencerminkan kenyataan sebenarnya dari situasi Anda.
Survei menunjukkan bahwa berbicara dengan diri sendiri secara positif dan mengubah pikiran menjadi lebih optimis dapat membantu mengurangi pikiran yang berlebihan. Tanyakan pada diri sendiri apakah pikiran negatif Anda benar adanya, dan apakah teman baik Anda akan mengubah pikiran Anda dengan cara yang sama. Kemudian, cobalah untuk mengubah pikiran tersebut.
Latihan pernapasan. Latihan pernapasan adalah salah satu cara untuk membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.7 Cobalah pola pernapasan di mana Anda menarik napas, menahan napas, dan mengembuskan napas dalam jumlah waktu yang sama, beberapa kali berturut-turut. Anda dapat memilih jumlah waktu untuk setiap napas yang nyaman bagi Anda, tetapi beberapa ahli merekomendasikan 4 hingga 5 detik untuk setiap napas. Selain itu bisa juga dengan merelaksasikan Otot-otot tubuh dengan gerakan yang ringan.
Fokuskan Indera, misalnya melihat sekelompok pohon, mencium aroma masakan tetangga, mendengar anak-anak bermain di kejauhan, mencicipi camilan yang baru saja anda makan, menyentuh tanah dengan kaki.
Buatlah Jurnal. Aliansi Nasional untuk Penyakit Mental menyebut menuliskan pikiran dan refleksi saat Anda memilikinya dapat membantu mengurangi kadar kortisol. Kortisol adalah hormon yang meningkat seiring meningkatnya stres.