IMAJI.CO.ID, MEDAN – Dua warga Brasil meninggal dunia akibat infeksi virus Oropouche. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Brasil pada Kamis (25/7/2024).
Virus tersebut menyerang kedua korban dengan cepat, korban yang seorang wanita sebelumnya tidak memiliki penyakit riwayat lain.
Kementerian Kesehatan Brasil juga mencatat 7.236 kasus virus Oropouche pada tahun 2024. Mayoritas dilaporkan di negara bagian Amazonas dan Rondonia.
Bagaimana Awal Mula Penularannya? Mengutip dalam laman The Telegraph, Virus Oropouche memiliki gejala mirip dengan demam berdarah dengue (DBD). Penularan Virus Oropouche diawali dengan gigitan hewan nyamuk berjenis Culicoides Paraensis yang berkembang biak di daerah tropis dengan pemukiman manusia.
Virus ini merupakan virus RNA dengan tiga segmen genom yang mengkode protein penting untuk replikasi dan virulensi virus. Penularan utama ini terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Hingga kini pihak otoritas Kesehatan Brasil belum ada laporan adanya penularan langsung dari manusia ke manusia.
Bagaimana Gejala dan Pencegahannya? Gejala Oropouche meliputi demam mendadak, sakit kepala, sendi kaku, nyeri, dan dalam beberapa kasus, fotofobia, diplopia (penglihatan ganda), mual, dan muntah terus-menerus.
Demam Oropouche dapat menyerang orang dari segala usia dan sering kali disalahartikan sebagai demam berdarah.
Saat ini, tidak ada pengobatan khusus atau anti virus untuk Oropouche. Pengobatan bersifat suportif dan bertujuan mengurangi gejala serta mencegah komplikasi lebih lanjut.
Langkah pencegahan dapat dilakukan seperti halnya mencegah penyebaran demam berdarah dengan menerapkan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur ulang), memasang kasa pada lubang ventilasi, dan memakai obat oles anti nyamuk.
Bagi yang ingin bepergian ke daerah yang terkena dampak disarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan menghindari gigitan serangga. (CM)