Sama-sama Punya Kafein, Mana yang Baik untuk Tubuh, Kopi atau Matcha?

Matcha dan kopi, dua minuman berkafein yang tinggi peminat. Nimon_t/Getty Images

IMAJI.CO.ID – Kopi dan Matcha punya kelompok pecintanya masing-masing. Matcha seringkali menjadi pilihan alternatif di berbagai kafe bagi mereka yang tidak bisa meminum kopi.

Matcha memiliki rasa yang khas dan kaya akan antioksidan dan asam amino yang dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan meningkatkan fungsi kognitif. Kopi juga penuh dengan antioksidan. Bahkan dalam penelitian, menunjukkan bahwa minum kopi dapat membantu mencegah peradangan, diabetes tipe 2, dan depresi. Lantas mana yang lebih baik?

Sebelum memilih mana yang baik dan sesuai untuk dikonsumsi, berikut beberapa ulasan yang bisa menjadi pertimbangan.

Matcha memiliki kandungan kafein antara 18,9–44,4 miligram (mg) kafein per gram. Sementara, kandungan kafein kopi berkisar antara 10–12 mg/g.

Meskipun kadar kafeinnya serupa, matcha tidak memiliki efek yang sama seperti kopi. Para peneliti percaya hal ini disebabkan oleh kandungan theanine—asam amino yang ditemukan dalam pada matcha. Theanine telah terbukti mengurangi stres dan dapat mengatasi perasaan gelisah yang disebabkan oleh kafein.

Dilansir dari Health, studi yang meneliti efek kafein dan theanine pada fungsi kognitif telah menemukan bahwa kafein saja dapat meningkatkan waktu respons, tetapi matcha meningkatkan produktivitas dan fokus.

Matcha dan kopi memiliki banyak manfaat yang sama, terutama karena kandungan antioksidan dan kafeinnya, tetapi keduanya juga memiliki beberapa perbedaan. Misalnya, matcha cenderung sedikit kurang asam daripada kopi. pH kopi berkisar antara 4,85–5,13, ​​sedangkan matcha memiliki pH sekitar 5,58–5,94.1718.

Karena matcha mengandung theanine dan kafein, matcha dapat meningkatkan produktivitas lebih dari sekadar kafein dari kopi. Ditambah lagi, theanine dalam matcha memiliki aktivitas anti-stres yang dapat mencegah perasaan gelisah atau cemas yang dialami sebagian orang akibat kopi.

Namun, kopi telah terbukti lebih efektif dalam mengurangi gejala depresi, dan kandungan kafeinnya yang lebih tinggi dapat menangkal kelelahan lebih dari sekadar matcha.

Baik kopi maupun matcha dapat memicu gejala refluks asam karena kandungan kafein dan pH asamnya. Namun, matcha sedikit kurang asam dan memiliki lebih sedikit kafein daripada kopi, yang berarti matcha mungkin lebih mudah dicerna daripada kopi.

Matcha dan kopi sama-sama merupakan minuman yang menyehatkan jika dinikmati dalam jumlah sedang. Namun, matcha mungkin lebih cocok bagi Anda jika Anda memiliki toleransi rendah terhadap kafein atau refluks asam.

ADVERTISEMENT