IMAJI.CO.ID, MEDAN — Bobby Nasution mendapat dukungan begitu besar dari partai politik dalam Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara 2024. Kekuatan mesin parpol terbaru kembali didapatnya dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jumat (2/8/2024) sore.
Menantu Presiden Joko Widodo itu kini telah mengantongi dukungan dari parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dengan perolehan 73 kursi DPRD Sumut. Antara lain
Gerindra, Golkar, NasDem, PKB, Demokrat, PPP, dan PKS sebagai penambah kekuatan bagi Bobby Nasution. Tersisa dua parpol lain yaitu PDIP, Hanura, dan Perindo yang sejauh ini belum menentukan arah dukungan.
Mencermati langkah politik DPP PKS sebelum memberi dukungan secara resmi kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution, bisa dikatakan bak menjilat ludah sendiri. Dimana pada 8 Juli 2024, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, sempat membantah statemennya sendiri atas dukungan terhadap Bobby. Setelahnya, pengurus DPW PKS Sumut ikut menegaskan bahwa statemen dimaksud tidak benar alias hoaks. Disclaimer tersebut pada kenyataannya saat ini, justru menjadi fakta sebenarnya bagi suami Kahiyang Ayu itu.
“Benar. Di DPP PKS tadi sekitar jam 17.00 WIB,” ucap Jubir DPP PKS, Ahmad Mabruri, membenarkan pemberian rekomendasi kepada Bobby Nasution. Saat itu, Bobby turut didampingi bacalon wagubsunya dari Partai Golkar, H Surya. Ikut hadir Ketua PKS Sumut, Usman Jakfar didampingi sejumlah pengurus DPW dan Wakil Ketua DPRD Medan Fraksi PKS, Rajudin Sagala.
Dijelaskan Mabruri, keputusan mengusung Bobby Nasution ini dikarenakan adanya kesamaan persepsi mereka mengenai agenda yang akan dilakukan di Sumatera Utara.
“Sudah ada kesepahaman dengan Bobby terkait agenda di Sumut,” ujarnya.
Gigit Jari
Dengan penyerahan rekomendasi ini, PKS dipastikan tidak mendukung Edy Rahmayadi yang belakangan ini aktif melakukan komunikasi dengan mereka. Terbaru, Edy Rahmayadi bertemu dengan Ahmad Syaikhu pada saat Harlah ke-XVI dan Rakernas Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia di Hotel Madani.
Saat itu, Ahmad Syaikhu mengatakan ada potensi untuk mengusung kembali Edy Rahmayadi di Pilgubsu 2024. Akan tetapi harapan itu pun sirna, Edy Rahmayadi dipastikan gigit jari mendapat dukungan PKS. Sejauh ini, mantan Pangkostrad tersebut baru mendapat dukungan dari Partai Hanura. Ia tentu tinggal berharap mendapat ‘golden ticket’ dari PDIP selaku runner-up di DPRD Sumut, berdasarkan perolehan suara Pemilu 2024 lalu.
Rajudin Sagala mengungkapkan alasan PKS akhirnya tak memberi dukungan kepada Edy Rahmayadi. Menurutnya, pemberian rekomendasi terhadap Bobby Nasution, juga sudah melalui proses yang panjang.
Pada prinsipnya, kata Rajudin, PKS menilai Edy Rahmayadi tidak mampu merangkul koalisi dengan parpol lain, mengingat PKS tidak dapat mengusung sendiri bapaslon dalam kontestasi Pilgubsu 2024.
“Ternyata sampai waktu ditentukan dan bahkan berkali-kali kita berikan ruang dan ternyata beliau tidak memberikan kepastian,” kata ketua Bidang Kebijakan Publik dan Polhukam PKS Kota Medan tersebut. “Maka dari dua alternatif (Edy dan Bobby) yang maju ini, ya kita putuskan untuk mendukung Bobby Nasution,” ujar dia seraya menilai bahwa Bobby lebih cakap dalam membangun poros koalisi untuk Pilgubsu kali ini.
Kesepahaman
Bobby Nasution mengaku sudah menjalani komunikasi dengan PKS untuk menggalang dukungan koalisi parpol serta memberikan padangan dalam gagasannya membangun Sumut lebih baik lagi ke depan.
“Kita komunikasi dengan PKS, kita sampaikan padangan kita terhadap Sumatera Utara. Alhamdulillah, pandangan dari kami, dari saya, untuk Sumatera Utara (diterima),” katanya menjawab wartawan di Medan, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Diakuinya bahwa ada kesepahaman pandangan antara dirinya dengan PKS dalam membangun Sumut ke depan. Hal ini yang akhirnya membuat PKS memberi dukungan kepadanya untuk bertarung di Pilgubsu.
“Sejalan juga dengan pandangan dengan PKS untuk membangun Sumut dengan kondisi Sumut yang hari ini. Jadi Alhamdulillah (PKS) memberikan rekomendasi dan dukungannya,” pungkas dia. (GOB)