IMAJI.CO.ID – Pencurian dengan kekerasan (curas) atau yang sering disebut begal semakin hari semakin marak terjadi di kota Medan. Baru-baru ini, begal beraksi bahkan sampai membuat korbannya meregang nyawa di tempat.
Peristiwa 3 C (curat, curas, dan curanmor) menjadi PR serius yang harus diselesaikan baik oleh Polrestabes Medan hingga Polsek jajaran. Sebab semakin maraknya kasus pencurian dengan kekerasan semakin mempersempit pula rasa aman di kota Serambi Deli ini.
Gidion Setyawan selaku Kapolrestabes Medan menjadikan kasus 3 C ini sebagai atensi kelas wahid yang harus diredam. Termasuk yang baru-baru ini terjadi, komplotan begal sadis telah ditangkap dan 3 orang menjadi buronan.
“Kita tak akan pernah lelah mengejar. Saya pastikan satu persatu akan kita tangkap dalam keadaan apapun,” kata Gidion kepada IMAJI, Kamis (14/11/2024).
Kapolrestabes Medan memberi ultimatum untuk siapapun yang terlibat dalam kasus begal untuk menyerahkan diri atau ditangkap secara paksa, seperti dihadiahi timah panas bahkan ditembak mati jika melakukan perlawanan.
“Saya pastikan mereka akan saya tangkap. Tinggal pilihannya menyerahkan diri atau kami yang menangkap,” janji Kapolrestabes Medan.
Tak sampai di situ, kasus 3 C baginya harus diberantas dari hulu sampai ke hilir. Mulai dari pemberantasan narkoba yang menjadi pendorong seseorang nekat melakukan aksi begal, sampai menyisir para penadah kendaraan bodong.
“Terhadap penadahnya sedang kita lakukan pengejaran. Seperti kemarin pelaku begal menggunakan sepeda motor yang merupakan hasil tindak pidana sebelumnya. Ini dijual antar mereka, 480 (penadahnya) ketemu kita sikat juga,” lanjutnya.
Para penadah dalam hal ini juga memiliki peran pidana. Merekalah yang membuat para pelaku pembegalan mendapatkan akses untuk mencairkan dana dari objek perampokan.
“Karena ini (penadah) juga jadi sel dari ekosistem pencuraian dengan kekerasan,” pungkasnya. (EK)