Terbanyak Kelima Kejadian Bencana, Pemprov Sumut Bentuk TRC Multisektor

Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Sumatera Utara yang diselenggarakan di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumut, Jalan Ngalengko No. 1, Medan, Selasa (3/1). Turut hadir Kepala BNPB Suharyanto melalui Sekretaris Rustian. IST

IMAJI.CO.ID — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Sumatera Utara menjadi provinsi kelima terbanyak terjadinya bencana dengan angka kejadian yaitu 258 kali dalam 10 tahun terakhir. Jumlah kejadian bencana yang paling banyak terjadi di Indonesia, terkhusus Sumut adalah banjir.

“Untuk peringkat pertama diduduki Jawa Tengah dengan 1.392 kali kejadian,” kata Kepala BNPB Suharyanto melalui Sekretaris Rustian pada rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi di Aula BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko No.1, Medan, Selasa sore (3/12).

Pihaknya menyampaikan beberapa arahan, di antaranya kabupaten/kota dengan historis bencana tinggi di tiap provinsi bisa menetapkan status siaga darurat dengan prediksi cuaca ekstrem dari BMKG. Kemudian untuk melakukan penetapan status siaga darurat sesuai prosedur dan melakukan langkah sesuai rencana kontijensi.

“Selanjutnya, rencana operasi mengikuti karakteristik dan historis kejadian bencana di masing daerah, daerah yang sudah mengalami bencana segera menetapkan status tanggap darurat dan melakukan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak,” paparnya.

Rustian mengatakan potensi hujan dengan curah yang tinggi pada November dan Desember patut diwaspadai. Pada bulan tersebut kejadian bencana paling banyak terjadi berdasarkan histori kejadian selama 10 tahun terakhir.

TRC Multisektor
Merespon arahan BNPB, Pemprov Sumut telah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) multisektor. Tim reaksi cepat tersebut didukung oleh beberapa stakeholder terkait di Sumut.

“Tim reaksi cepat ini tugasnya di antaranya respon cepat penanganan darurat, respon cepat penanganan wabah malaria dan DBD termasuk di Nias Selatan, dukungan pencarian dan penyelamatan bencana serta bantuan lainnya,” kata Penjabat Gubernur Sumut, Agus Fatoni.

TRC tersebut nantinya senantiasa akan siap melakukan penanganan bencana secara cepat. Hal ini mengingat sebagian wilayah Indonesia terkhusus Sumut sedang masuk puncak musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan di beberapa daerah, curah hujan termasuk dalam kategori di atas normal, sehingga bencana pun terjadi.

“Di beberapa daerah terjadi bencana, dampaknya ada korban jiwa, luka dan orang hilang, sebagian masyarakat mengungsi, begitu juga infrastruktur, fasilitas publik, dan sektor perekonomian pun terdampak,” kata Fatoni.

Ia mengatakan saat ini beberapa daerah yang terdampak bencana sudah berangsur pulih. Dirinya juga menegaskan hingga saat ini, Pemprov Sumut belum menetapkan status kebencanaan di provinsi. Hal itu disebabkan lantaran di sebagian wilayah Sumut sudah mengalami perbaikan, maupun pengurangan bencana sehingga saat ini sedang dilakukan evaluasi terhadap itu.

Melalui kesempatan ini, Fatoni mengajak seluruh stakeholder di Sumut untuk terus bergandengan tangan dalam mitigasi maupun penanganan bencana yang terjadi. Menurutnya, penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama.

Turut diserahkan secara simbolis Dana Siap Pakai (DSP) pada Kabupaten Serdang Bedagai, Langkat, Padang Lawas Utara, Deli Serdang, Humbang Hasundutan, Kota Pematang Siantar dan Sibolga. DSP yang diterima kabupaten/kota masing-masing sebesar Rp200 juta. Hadir di antaranya Anggota DPR RI Ashari Tambunan, Bupati Karo, Cory S Sebayang, Pj Bupati Deli Serdang Wiriya Alrahman, Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy, Kepala Dinas PUPR Sumut, Mulyono, dan Kepala BPBD Sumut, Tuahta Saragih. (GOB)

ADVERTISEMENT