BMKG Sebut Potensi Hujan Hingga 4 Desember, Sumut Siaga Darurat Bencana

Kepala BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho didampingi Kabid Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni dan Kabid IKP Diskominfo Sumut, Harvina Zuhra dalam temu pers di Ruang Rapat I Lantai II Kantor Gubsu, Jalan Pangeran Diponegoro No.30, Medan, Kamis (28/11/2024). Pran/IMAJI

IMAJI.CO.ID — Curah hujan di Provinsi Sumatera Utara akan terus terjadi hingga 4 Desember 2024, mulai dari intensitas ringan, sedang sampai tinggi. Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke berbagai destinasi wisata.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, mengungkapkan hal tersebut dalam temu pers yang diinisiasi Dinas Kominfo Sumut, di Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro No.30, Medan, Kamis siang (28/11).

“Wilayah Sumatera Utara untuk seminggu ke depan (27 November – 4 Desember 2024) diprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada sore, malam, hingga dini hari,” katanya didampingi Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati dan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Sumut, Harvina Zuhra.

Ia menguraikan, potensi banjir dan longsor periode November sampai Desember 2024 akan terjadi dalam kategori rendah hingga menengah di pantai timur, lereng timur, pegunungan, lereng barat hingga pantai barat Sumut.

“Pola cuaca untuk seminggu ke depan kami perkirakan akan tetap sama seperti kondisi sekarang terutama untuk wilayah Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Karo, Kota Binjai, Tapanuli Tengah, Pakpak Bharat, Simalungun, Asahan, Serdang Bedagai, Kabupaten Nias, Nias Barat, Humbang Hasundutan, Kota Medan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Toba, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Dairi, Tebing Tinggi, dan Kota Gunung Sitoli,” paparnya.

Dipandu moderator diskusi Harvina Zuhra, Hendro Nugroho, turut mengungkap soal potensi gelombang tinggi yang akan terjadi selama periode November – Desember. Bahwa dengan ketinggian mencapai empat meter berpeluang terjadi di perairan Samudera Hindia Barat, Kepulauan Nias. Ketinggian mencapai 3,5 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Barat, Aceh, dan ketinggian mencapai 2,5 meter berpeluang tejadi di Perairan Kepulauan Nias-Sibolga.

Berdasarkan prakiraan potensi bencana tersebut, BMKG Wilayah I Medan menghimbau agar Pemprov Sumut menerbitkan surat keputusan (SK) Siaga Darurat Bencana, untuk berkoordinasi dengan BNPB dan BMKG terkait Operasi Modifikasi Cuaca atau OMC di Provinsi Sumut.

“Lewat OMC ini nantinya penanganan bencana dapat dibantu lewat anggaran BNPB dan sebagainya dari pusat. Hal ini juga dapat kita manfaatkan dengan baik untuk memudarkan awan-awan yang masif di Sumut. Sekali lagi kami perkirakan, sampai 4 Desember mendatang kondisinya tetap sama. Akan menurun tanggal 5 sampai 7 Desember kemudian naik lagi. Tapi turunnya itu pun perlu diwaspadai lantaran tanah-tanah itu sudah jenuh dengan air, kena hujan dikit saja dapat terjadi longsor,” pungkasnya.

Darurat Bencana
Kabid Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengaku pihaknya telah mengusulkan status siaga darurat di Provinsi Sumut kepada Pj Gubernur Agus Fatoni.

“Sudah direspon dan sedang ditandangani oleh pak Pj gubernur. Intinya Sumut siaga darurat menghadapi musim hujan ini. Mengenai langkah antisipasi juga akan ada SK komando masing-masing instansi, agar tahu berbuat apa sesuai tupoksinya,” kata wanita yang akrab disapa Yuyun ini.

Pihaknya menghimbau masyarakat Sumut jangan dulu melakukan perjalanan terutama pada wilayah-wilayah destinasi wisata yang rawan terjadi bencana.

“Yang jelas wisata air kalau bisa dihindari. Sebab kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi. Jika berlibur di wilayah pegunungan waspada dengan suara bunyi-bunyian. Namun kalau bisa dihindari dulu wisata air dan di pengunungan,” katanya.

Pengelola wisata juga dihimbau jangan dulu membuka lokasi usahanya pada periode musim penghujan ini, terutama yang berada di titik-titik rawan longsor.

“Tetap ada (himbauan) melalui pemerintah kabupaten/kota setempat, dan kami sudah sosialisasikan ke masing-masing pemkab/pemko agar menyampaikan hal tersebut ke pihak pengelola,” ujarnya.

Pihaknya memastikan bantuan terhadap para korban bencana akan disalurkan pemerintah sesuai kebutuhan dari masyarakat yang terdampak. (GOB)

ADVERTISEMENT