Ini Daerah-Daerah Paling Rawan Bencana di Sumut di Hari Pencoblosan

Suasana rakor jajaran KPU Sumut bersama BMKG Medan terkait potensi bencana saat hari pelaksanaan Pilkada Serentantak 2024 pada Rabu (20/11). Istimewa

IMAJI.CO.ID — Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara berkolaborasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah Sumut, mengantisipasi bencana alam efek cuaca dan iklim saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak, 27 November 2024.

Hasilnya, prakiraan dari BMKG Sumut menyebutkan, bahwa terdapat tiga daerah rawan bencana di Sumut pada tanggal pelaksanaan pesta demokrasi nantinya. Yaitu salah satunya kawasan berpotensi banjir dan longsor akan terjadi di Kabupaten Langkat, Labuhanbatu, dan Mandailing Natal (Madina). Dari sisi geografis, ada beberapa daerah yang perlu perhatian khusus untuk penyaluran logistik penghitungan suara agar bisa tepat waktu. Seperti Nias dan Madina yang medan geografisnya terbilang ekstrem.

“Jadi dari paparan BMKG saat kami rakor semalam, pihak penyelenggara mendapat informasi penting, sehingga kami bisa mengatur waktu untuk distribusi logistik ke TPS untuk pemungutan dan penghitungan suara sehari sebelum hari H. Karena distribusi wajib clear sebelum hari H, tidak boleh lewat,” kata Ketua KPU Sumut, Agus Arifin menjawab wartawan, Kamis (21/11).

Ketua KPU Sumut Agus Arifin mengatakan, rakor dengan BMKG memberikan informasi keadaan iklim dan pemetaan kondisi cuaca yang sangat penting kepada penyelenggara, karena berkaitan dengan waktu jadwal yang sudah ditetapkan. Khususnya soal distribusi logistik pemungutan suara yang harus sudah sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 1 hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara.

Diharap Agus lewat rakor yang diikuti jajaran KPU se-Sumut itu, nantinya mampu memprediksi hal-hal teknis menjelang pencoblosan serentak, baik itu waktu pendistribusian, solusi TPS alternatif bila terdampak bencana. Dengan demikian tidak ada perencanaan penyelenggaraan dampak terkendala cuaca.

“Hasil rakor turut dipaparkan BMKG terkait kondisi cuaca dan kerawanan bencana yang berpotensi terjadi di bulan November, yang notabene seminggu jelang pencoblosan tanggal 27 November dan penghitungan suara, ini penting kami antisipasi” kata mantan ketua KPU Langkat ini.

“Daerah yang jadi perhatian terdampak cuaca ekstrem disampaikan seperti Langkat, Labuhanbatu, dan Madina, Nias. Dari 22-26 November sudah bisa dikira-kira kapan mulainya,” imbuh Agus Arifin.

Pihaknya berharap kepada seluruh tim penyelenggara betul-betul mempersiapkan waktu pendistribusian logistik tepat waktu, dan sudah merencanakan TPS alternatif bila ada TPS yang terdampak bencana banjir atau longsor.

“Perlu disampaikan dari penyelenggara kecamatan ke desa, ke TPS-TPS dan seterusnya ke bawah agar antisipasi TPS alternatif memilih bila ada yang terdampak. Harus benar-benar didata dan untuk dialihkan TPS-nya segera bila terdampak cuaca atau bencana,” ucapnya.

Ketua Tim BMKG Medan, Ramos Lumbantobing dalam rakor bersama jajaran KPU, Rabu (20/11), menyampaikan pada saat pencoblosan 27 November hingga penghitungan suara potensi curah hujan di Sumut mengalami peningkatan. Menurut prakiraan pihaknya pada seminggu ke depan, hujan turun dengan intensitas ringan.

Pada Pilkada Serentak 2024, beberapa daerah berpotensi banjir hingga terjadinya longsor. Untuk itu, agar informasi yang disampaikan BMKG menjadi antisipasi bagi KPU Sumut hingga tingkat kabupaten dan kota.

“Prediksi biasa malam hingga dinihari secara klimatologi hujan atau pagi dini hari. Itu ciri khasnya hujan di bulan ber-ber,” katanya. (GOB)

ADVERTISEMENT