Debat Pamungkas, DPRD Medan Minta KPU Lebih Tegas Terhadap Massa Pendukung

Anggota DPRD Kota Medan, Robi Barus

IMAJI.CO.ID — Anggota DPRD Kota Medan, Robi Barus, menyayangkan pelaksanaan debat kedua di Hotel Grand Mercure pada Sabtu (16/11/24) lalu tidak berjalan kondusif. Karenanya ia meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan dapat melakukan evaluasi terhadap hal tersebut.

“Kita minta KPU dan Bawaslu Medan melakukan evaluasi terhadap situasi debat publik kedua kemarin yang tidak kondusif. Kenapa bisa begitu, apa yang salah sehingga tidak kondusif?” ucap dia saat dimintai pendapat, Rabu (20/11).

Dikatakan ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Medan, KPU dan Bawaslu tidak boleh tinggal diam terhadap situasi itu. Robi pun meminta KPU dan Bawaslu Medan untuk memastikan bahwa debat publik ketiga atau debat pamungkas nanti berjalan lebih kondusif dan sukses.

Demi bisa mewujudkan hal itu, Robi Barus meminta KPU dan Bawaslu Medan agar bersikap tegas terhadap oknum-oknum pendukung yang tidak kooperatif saat acara berlangsung.

“KPU dan Bawaslu tidak boleh lemah, harus tegas. Pendukung yang memicu keributan harus ditindak tegas, mereka tidak boleh dibiarkan berada di dalam ruang debat. Pastikan semua yang ada di ruang debat bersikap kooperatif dan tidak memancing hal-hal yang mengganggu kondusifitas,” pungkasnya.

Ketua KPU Kota Medan, Mutia Atiqah sebelumnya mengakui jika debat publik kedua Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan tidak berjalan Kondisif.

Mutia menyebut, beberapa permasalahan teknis seperti mikrofon yang tidak menyala serta pendukung pasangan calon (paslon) yang tidak tertib menjadi penyebab kegiatan debat tidak berjalan dengan lancar.

“Saya kira awalnya dari mikrofon yang tidak menyala saat salah satu paslon menyampaikan visi misi. Tampak pendukung paslon tidak terima sehingga sempat terjadi perdebatan. Beruntung ada petugas keamanan sehingga suasana bisa dinetralisir,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (18/11).

Dikatakan Mutia, selepas kejadian itu, para pendukung paslon tampak mulai tidak tertib dan sering berteriak saat paslon menyampaikan visi misi ataupun saat sesi tanya jawab.

“Memang kita akui kalau debat kedua itu tidak kondusif seperti debat yang pertama. Tentunya ini akan menjadi bahan evaluasi kita untuk debat ketiga nanti pada 23 November 2024,” katanya.

Memastikan debat ketiga nanti berjalan lancar, Mutia mengaku akan menggelar rapat koordinasi dengan LO ketiga paslon serta pihak ketiga selaku penyelenggara kegiatan.

“Rencananya rakor hari Rabu nanti. Di sana akan kita tegaskan kepada semua LO untuk mengingatkan para pendukungnya agar tertib saat debat berlangsung. Begitu juga dengan pihak ketiga, akan kita seleksi lagi agar permasalahan teknis bisa diatasi,” tutupnya. (GOB)

ADVERTISEMENT