Ricuh Antarmassa Pendukung Paslon Pascadebat, Bawaslu Sumut Ultimatum KPU

Suasana debat kandidat publik kedua Pilgubsu yang digagas KPU Sumut di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (6/11). youtube.com/KPU Provinsi Sumut

IMAJI.CO.ID — Insiden kericuhan dan keributan antarmassa pendukung pasangan calon Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024 pascadebat kedua di Hotel Santika Dyandra Medan, direspon keras Bawaslu Sumut. Lembaga pengawas Pemilu tersebut mengultimatum KPU Sumut.

“Bawaslu Sumut akan meninjau ulang prosedur dari aspek keamanan dan memperketat aturan dan komitmen antarpasangan calon pada saat debat publik yang dilaksanakan KPU Sumut agar tidak terjadi lagi hal serupa yang tidak kita inginkan,” tegas Ketua Bawaslu Sumut, M Aswin Diapari Lubis menjawab wartawan, Jumat (8/11).

Insiden tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi pelaksanaan debat berikutnya yang dijadwalkan KPU Sumut pada 13 November mendatang. Bawaslu, lanjut Aswin pun akan melakukan koordinasi dengan pihak keamanan, KPU Sumut dan Pemerintah Provinsi Sumatera untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Pada debat ketiga, Bawaslu akan memberikan beberapa rekomendasi kepada KPU Sumut, berharap akan ada langkah lebih terukur untuk meredam kemungkinan kejadian yang sama dapat terulang.

Aswin khawatir peristiwa kericuhan dan pelemparan kepada kedua pasangan calon dapat menimbulkan gesekan antarpendukung.

“Ini kontestasi demokrasi untuk memilih pemimpin, ini pesta demokrasi masyarakat Sumatera utara, bukan ajang saling lempar-melempar dan memberikan kebencian. Kita semua ini bersaudara jangan terpecah belah karena berbeda pilihan, mari kita jaga dan awasi terus demokrasi di Sumatera Utara utara yang kita cintai jangan mudah untuk terpancing dan tersulut emosi karena berbeda pilihan,” ajak Aswin.

Apabila ada yang melanggar peraturan dan perundang-undangan, pihaknya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat terkhusus di Sumut, jangan pernah takut dan ragu segera laporkan ke Bawaslu Sumut.

“Bersama rakyat Bawaslu Sumut ikut awasi dan tegakkan keadilan Pemilu,” demikian Aswin Diapari.

Ekses kericuhan tersebut diketahui, kedua massa pendukung paslon melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang. Paslon nomor urut 2, misalnya, melalui tim kuasa hukum mereka melaporkan dugaan pelemparan botol air mineral yang mengenai wajah Cagubsu Edy Rahmayadi ke Polda Sumut pada Kamis (7/11). Setali tiga uang, massa pendukung 01, Bobby-Surya, melakukan aksi serupa, atas dugaan pelemparan batu atau benda keras dari massa pendukung 02, yang mengenai mobil paslon mereka seusai debat ke Polrestabes Medan. (GOB)

ADVERTISEMENT