IMAJI.CO.ID, MEDAN – Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mencatat suhu udara di Kota Medan mencapai 36,7 derajat Celcius pada Senin (22/7/2024).
Hingga hari ini udara panas masih menyelimuti Kota Medan. Masyarakat pun diimbau mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan dan beberapa hal lainnya agar tubuh tetap sehat.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan Pocut Fatimah Fitri, Selasa (23/7/2024). “Saat cuaca panas seperti ini kurangi aktivitas di luar ruangan atau usahakan agar tidak terlalu lama berada di luar ruangan untuk menghindari paparan langsung sinar matahari,” ujarnya.
Jika aktivitas memaksa untuk ke luar, maka Pocut mengimbau agar masyarakat menggunakan alat pelindung seperti payung atau topi. Hal ini penting untuk menghindari paparan matahari yang bisa merusak kulit dan menyebabkan dehidrasi.
Ia pun menyarankan untuk mencukupi kebutuhan air putih karena saat cuaca panas tuhuh cenderung kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat. Rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar 2 hingga 2,5 liter (atau sekitar 8 hingga 10 gelas) cairan setiap hari untuk menjaga hidrasi yang tepat. “Ini Sangat penting, jangan menunggu sampai merasa haus,” kata Pocut.
Di sisi lain, dia juga menyarankan, penggunaan krim pelindung kulit dari matahari, terutama di daerah wajah, sangat dianjurkan. “Ini membantu melindungi kulit dari sinar UV yang berbahaya,” tambahnya.
Sementara, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, Pocut menyarankan konsumsi vitamin atau suplemen. Ini membantu menjaga kekebalan tubuh tetap optimal di kondisi cuaca yang ekstrem.
“Makan makanan bergizi seimbang, kurangi asupan lemak, gula, dan garam, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah. Pola makan yang baik dapat membantu tubuh tetap fit dan sehat,” sarannya.
Selain itu, lanjut Pocut istirahatlah yang cukup, mengurangi atau berhenti merokok karena merokok dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama di cuaca panas.
Dr. Pocut juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dari risiko kebakaran. “Pastikan lingkungan sekitar rumah aman dari risiko kebakaran dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan dan mengawasi penggunaan alat-alat yang bisa memicu api,” tutup Pocut. (CM)