Berkemah di Bukit Anduhur Samosir, Tawarkan Suasana Mirip Sembalun Lombok!

Bukit Anduhur berada di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir. Foto: Eko/IMAJI

IMAJI.CO.ID – Banyak julukan-julukan yang disematkan para pengunjung kepada objek wisata yang memukau di Sumut. Seperti contohnya di Desa Silalahi. Karena letak geografis di desa ini berada di tepian Danau Toba dan diapit perbukitan hingga lembah, wisatawan banyak menjulukinya sebagai “Swissnya Sumatera Utara”. Begitu pula dengan Danau Lau Kawar yang berada di kaki Gunung Sinabung. Tidak sedikit wisatawan menamainya sebagai “Ranukumbolonya Sumatera Utara”.

Tidak sampai di situ saja, ada sebuah bukit yang sebenarnya kurang eksis di Samosir. Namun meskipun begitu, lanskap alam yang disuguhkan di tempat ini sangat indah dan layak jika dijuluki sebagai “Sembalunnya Sumatera Utara”.

Bukit Anduhur di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir. Foto:Eko/IMAJI

Sembalun sendiri merupakan sebuah Kecamatan yang berada di Lombok Timur, tepatnya di kaki gunung Rinjani. Yang terkenal dari tempat ini ialah suasana perbukitan dengan hamparan sawah yang memukau layaknya di negeri dongeng.

Begitu pula dengan bukit Anduhur yang berada di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir. Suasana di bukit ini sama percis seperti yang ada di Sembalun. Dari atas bukit, hamparan persawahan ratusan hektar terbentang luas. Bukit-bukit lain juga terlihat menjulang dari atas sini.

“Tidak jarang pula kalau berada pagi-pagi di sini hamparan persawahan diselimuti oleh kabut. Benar-benar seperti di Sembalun!” kata Fitri selaku wisatawan yang pernah berkemah di bukit Anduhur.

Bukit Anduhur di Google Maps dapat dicari dengan menuliskan “Penatapan Batu Anduhur”. Dari Medan, jarak yang ditempuh untuk bisa sampai ke tempat eksotis ini berkisar 5 – 6 jam. Dengan rute Medan – Pancur Batu – Berastagi – Merek – Sitinjo – Parboeloean – Tele – Pangururan – Sianjur Mula-mula.

“Walaupun jarak yang ditempuh jauh, tapi benar-benar worth it. Apalagi kalau memutuskan berkemah di sini,” ujarnya.

Di bukit Anduhur, kita tidak perlu melakukan tracking seperti di kebanyakan bukit di Sumut lainnya. Sepeda motor bisa dibawa sampai ke atas bukit, karena jalan menuju tempat ini tidaklah terjal.

Selain menyuguhkan hamparan sawah yang luas di Desa Huta Gurgur, dari balik bukit kita bisa menoleh dan melihat betapa indahnya Danau Toba. Pengunjung tidak akan rugi jika ke sini. Terlebih tidak ada pungutan biaya apapun yang harus pengunjung bayarkan sebab Bukit Anduhur sejauh ini belum ada yang mengelola.

“Kalau mau mendirikan tenda, harus diperhatikan pula kondisi angin. Di tempat ini angin cukup kencang. Jadi sebisa mungkin harus memacak dengan kuat agar tenda bisa kokoh berdiri,” tutur Fitri.

Meskipun di tempat ini minim pepohonan, tapi di atas suhu cukup dingin. Disarankan bagi yang ingin berkemah membawa pakaian-pakaian tebal.

“Suasana pada malam harinya juga tak kalah indah. Di Anduhur sangat hening, hanya ada suara serangga saja. Pada malam hari kita bisa melihat lampu-lampu rumah warga yang menyala. Pokoknya pengalaman di bukit indah tidak akan pernah terlupakan!” pungkasnya. (EK)

ADVERTISEMENT