Edy dan Bobby Saling Sindir saat Bahas Maraknya Narkoba

IMAJI.CO.ID – Penyalahgunaan narkoba menjadi isu serius yang dibawa dalam debat perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Kamis (31/10/2024) malam. Sebab sampai saat ini kasus peredaran narkoba semakin marak terjadi.

Beberapa hari yang lalu misalnya, Polda Sumatera Utara merilis pengungkapan penyalahgunaan narkoba periode September dan Oktober. Dalam kurun 46 hari saja sebanyak 396,63 kilogram sabu, 29,03 kilogram ganja, 62.929 butir pil ekstasi, dan 1,56 kilogram kokain diungkap. Dari barang bukti sebanyak itu, sebanyak 673 kasus yang diungkap Polda dengan jumlah tersangka mencapai 838 orang.

Sementara dari data BNN RI, Sumatera Utara masih menjadi rangking pertama di Indonesia soal penyalahgunaan narkoba. Di mana narkoba ini masuk melalui jalur laut di pantai Timur Sumut.

Deputi Pencegahan BNN RI menerangkan dari 3,3 juta pengguna narkoba di Indonesia, setidaknya 1 juta diantaranya dari Sumut dengan jenjang usia antara 10 sampai 59 tahun. Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, menjawab persoalan ini. Ia mengatakan bahwa koordinasi antar lembaga menjadi solusi yang arif.

“Memang narkoba ini adalah musuh kita bersama. Oleh karena itu, yang paling harus kita perhatikan adalah pencegahan dan pemberantasan narkoba. Strategi kami seandainya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur, tentu kami akan melaksanakan koordinasi antar lembaga. Entah itu BNN, kepolisian, TNI, dan Polri. Inilah yang akan coba kami laksanakan untuk pemberantasan,” kata Surya.

Koordinasi ini disebutnya ampuh untuk mencegah masuknya narkoba. Termasuk wilayah pantai Timur yang sering menjadi pintu masuk para pengedar.

“Kita akan bekerjasama dengan pihak Danlanal mengadakan patroli untuk mencegah masuknya narkoba. Selanjutnya bantuan keuangan dari provinsi untuk Kabupaten Kota macam insentif bila ada Kabupaten Kota yang bisa menurunkan dan mencegah beredarnya narkotika ini. Kemudian melaksanakan sosialisasi di tengah masyarakat bahkan sampai ke dunia pendidikan,” tambahnya.

Jawaban yang disampaikan Surya bagi Calon Gubernur nomor urut 2, Hasan, tidak cukup memuaskan. Sebab bagi Hasan, Surya terkesan kurang cukup berkomitmen.

“Saya yakin kalau apa yang bapak sampaikan itu terjadi dan bisa dilakukan di masyarakat, pasti narkoba itu telah selesai. Tapi sejauh mana komitmen kepala daerah untuk dapat menuntaskan permasalahan peredaran narkoba ini? Pertanyaannya komitmen, kemauan, leadership dari pemimpin mau enggak dia mengawasi dan mengedukasi masyarakat kita berkolaborasi dengan pemerintah setempat. Kepala daerah harus menjadi teladan dan harus punya moralitas dan integritas yang kuat,” timpal Hasan.

Merespon pertanyaan dari Hasan, Bobby Nasution menyindir bahwa tingginya kasus narkoba di Sumut merupakan suatu kegagalan Edy Rahmayadi semasa menjabat.

“Saya nggak tahu nih Pak Hasan kayaknya mengoreksi Pak Edi sendiri saya lihat. Harusnya kalau komitmen Gubernur Sumatera Utara itu baik, berarti Sumut nggak peringkat satu pak di Indonesia tentang narkoba. Tapi yang harus kita lihat selain komitmen, kita harus paham juga persoalannya. Kami komitmen juga Pak, kita tahu bandar-bandar yang ada di Sumatera Utara ini banyak di lapas. Kita pengen bandar yang di lapas ini dan selama ini dibiarkan kita keluarkan dari Sumatera Utara,” pungkas Bobby. (EK)

ADVERTISEMENT