IMAJI.CO.ID, MEDAN — Bawaslu Sumut sangat menyadari bahwa partisipasi publik berperan penting dalam suksesi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar Rabu, 27 November 2024.
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat dan Data Informasi Bawaslu Sumut, Saut Boangmanalu, mengatakan pihaknya sangat memberikan atensi dan antusias dalam setiap tahapan proses Pilkada. Bawaslu berkomitmen akan terus melakukan perubahan terhadap kelembagaan dan sumber daya manusia.
“Bawaslu sangat terbuka dan selalu membuka diri pada para aktivis dan para lapisan intelektual dan itu menjadi kebanggaan Bawaslu. Dengan saling bertukar informasi dan komunikasi, Bawaslu juga membuka ruang-ruang diskusi sehingga kelompok barisan atau bagian lapisan bangsa ikut serta dalam proses demokrasi secara khusus dalam pengawasan,” katanya menjawab wartawan, Sabtu (19/10).
Bawaslu sangat terbuka atas berbagai masukan dan dukungan dalam semua tahapan Pilkada Serentak 2024. Namun publik perlu memahami bahwa untuk informasi tertentu ada pengecualian sebelum diekspos kepada khalayak ramai.
“Bila publik membutuhkan atau meminta informasi, Bawaslu siap memberikan informasi tersebut namun terhadap keterbukaan informasi bahwa ada informasi dikecualikan,” ujarnya.
Saut Boangmanalu menyampaikan akan pentingnya partisipasi semua elemen masyarakat dalam rangka pengawasan Pilkada Serentak 2024.
“Bawaslu butuh masyarakat untuk mengawasi pemilihan yang sudah diatur dalam peraturan Bawaslu tentang pengawasan masyarakat atau partisipasi masyarakat,” ungkapnya.
Dengan semangat yang dibangun, Bawaslu mengedepankan pencegahan dan melakukan kegiatan yang maksimal terhadap partisipasi masyarakat. Karena tujuan dari pengawasan adalah untuk meningkatkan integritas penyelengaraan serta transparansi pemilihan dengan memaksimalkan sumber daya yang ada pada pelaksanaan hari pemilihan.
“Kami pun menyadari akibat kurangnya pemahaman informasi yang diberikan tentu menjadi persoalan tantangan di TPS yang kadang-kadang sering menjadi pembeda pendapat sesama KPPS,” katanya.
Saut Boangmanalu menambahkan, partisipasi publik sangat dibutuhkan pada keputusan untuk menggunakan hak pilih serta pengawasan agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang dapat melanggar hukum serta merusak demokrasi.
“Bawaslu bersama dengan elemen kelompok mahasiswa dan pers bersama kita menjaga demokrasi,” pungkasnya. (GOB)