IMAJI.CO.ID – Polisi menangkap empat pelaku pembegalan yang telah beraksi di 11 tempat berbeda. Satu diantaranya tewas di tempat.
Keempatnya diketahui sering melakukan aksi di Pancurbatu, Delitua, hingga Kutalimbaru. Pria berinisial MD (23) tewas setelah mendapatkan tembakan dari polisi setelah berusaha melakukan perlawanan saat penindakan.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Setyawan mengatakan, saat ini jasad MD sedang menjalani proses autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.
“Kelompok mereka beraksi di 11 TKP dan masih ada pengembangan lagi. Satu di antara mereka berinisial MD kemudian meregangkan nyawa dalam proses penindakan,” tutur Gidion, Senin (11/11/2024).
MD sendiri disebut Kapolrestabes memiliki peranan aktif sebagai ketua komplotan begal ini. Meskipun polisi tidak mengidentifikasi mereka sebagai geng motor, namun banyak warga yang sudah menjadi korbannya.
“Dia menggunakan senjata ini (parang kecil), sangat mematikan,” tambah Gidion.

MD sendiri ditembak setelah dirinya mencoba merebut senjata api dari polisi. Sempat terjadi tarik-menarik senjata antara MD dengan Brigadir Bagus Prakoso. Namun gagal.
Menurut keterangan polisi MD kembali melakukan perlawanan sampai membuat polisi beberapa kali memberikan tembakan peringatan dan tindakan tegas terukur tepat mengenai dadanya.
“Hari ini dilakukan autopsi untuk meyakinkan bahwa apa yang kita lakukan sesuai dengan prosedur. Nanti nunggu hasil autopsi. Alurnya di dalam nanti bisa ditanya,” sebutnya.

Saat terlibat dalam aksi perlawanan itu, MD sempat melukai Brigadir Bagus Prakoso. Alhasil tangan dan lututnya mengalami sejumlah luka-luka.
“Pada saat melakukan penindakan ada dua yang terluka anggota kita. Kemudian pada saat melakukan tindak pidana ada juga beberapa yang luka dari 11 (korban),” pungkasnya.
Saat didalami ternyata MD beserta 3 temannya yang lain yaitu YR, NAG, dan RP merupakan residivis dalam kasus yang sama. Mereka pernah dipenjara karena melakukan aksi pencurian dengan kekerasan. (EK)