IMAJI.CO.ID – Berbicara soal subsektor pariwisata di Sumatera Utara, pasti tiada habisnya. Dari mulai wisata pantai, air terjun, danau, kuliner, dan budaya, Sumut memiliki semuanya. Termasuk yang potensi-potensi wisata yang ada di kaki Gunung Sinabung.
Meskipun masih berstatus gunung aktif, Sinabung tetap eksis sebagai tempat berwisata kaula muda. Sampai saat ini di gunung tersebut masih dilarang adanya pendakian, namun ramai wisatawan yang mendatangi areal di radius aman gunung tertinggi kedua di Sumut itu.
Tak diragukan lagi jika lanskap alam di kaki gunung Sinabung menyimpan pesonanya sendiri. Selain karena indah dan atraktif, di tempat ini juga mudah diakses karena sepanjang jalan sudah diaspal.
Jika pada umumnya objek kelas wahid yang dikenal di kaki Gunung Sinabung adalah Danau Lau Kawar dan sabana, wisatawan harus tahu jika di kaki Gunung Sinabung ada 2 air terjun indah yang tersembunyi. Bahkan untuk menuju ke sana siapa pun pasti disuguhkan suasana sejuk nan asri.

2 air terjun ini berada di Desa Kutarayat Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo. Untuk mencapai ke sana, wisatawan harus menyewa tour guide agar tidak tersesat.
“Untuk mendapatkan tour guide, kita bisa datang ke Kantor Desa Kutarayat. Atau kita juga bisa langsung saja bernegosiasi dengan penduduk setempat yang mau mengantarkan ke 2 air terjun itu,” kata Andra Tarigan selaku wisatawan.
2 air terjun itu masing-masing memiliki nama. Yang memiliki debit deras masyarakat setempat menyebutnya air terjun Pande Namura atau air terjun Pelangi. Sementara air terjun yang memiliki debit agak kecil disebut dengan nama air terjun gerimis atau air terjun salju.
“Kedua air terjun ini posisinya berdekatan, kok. Pengunjung lebih dulu menemukan air terjun Gerimis/Salju, baru kemudian berjumpa dengan air terjun Pande Namura,” lanjutnya.
Untuk sampai ke air terjun, pengunjung harus berjalan kaki atau tracking. Jaraknya juga lumayan, loh. Paling tidak membutuhkan waktu 40 – 60 menit. Itu sebabnya jika datang ke air terjun ini harus menyiapkan tenaga yang fit.
Air terjun Gerimis/Salju memiliki ketinggian sekitar 15 meter. Dinding air terjun yang dipenuhi dedaunan seolah mirip seperti air terjun di negeri dongeng. Begitu pula dengan air terjun Pande Namura yang tak kalah indah. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Debitnya pun sangat deras.
“Kedua air terjun ini sangat eksotis. Lokasinya juga berada di pedalaman hutan. Kita seolah diajak keluar dan sejenak melupakan suntuknya masalah yang ada di kota,” tutur Andra.
Dari Medan, ada 2 rute yang dapat dilalui. Di mana dari masing-masing rute ditaksir membutuhkan waktu 3 jam perjalanan.
Rute pertama ialah dari Medan-Pancur Batu-Sibolangit-Berastagi-Kabanjahe-Namanteran-Kutarayat. Sementara jalur kedua ialah Medan-Binjai-Sei Bingai-Pamah Simelir-Kutarayat.
“Jalur trackingnya cukup menantang. Kita juga harus turun melewati jurang. Tempat ini sangat cocok bagi siapa pun yang menggemari wisata ekstrem,” pungkasnya. (EK)