Terlibat Begal dan Konvoi, 7 Personel Geng Motor Mendekam di Jeruji

Geng motor bernama Setan Malam Berdarah (SMB) ditangkap polisi. Imaji/Eko

IMAJI.CO.ID, MEDAN– Geng motor bernama Setan Malam Berdarah (SMB) yang kerap berkeliling mengganggu aktivitas warga Kota Medan ditangkap polisi. Tidak hanya meresahkan warga kota dengan melakukan konvoi, mereka juga melakukan pembegalan.

Setidaknya ada tujuh personel geng motor SMB yang ditangkap setelah terbukti melakukan perampokan terhadap korbannya di Medan Amplas.

Aktivitas geng motor yang berujung pada tindak pidana pencurian dengan kekerasan ini membuat seorang anak kehilangan sepeda motornya. Mereka membegal korban setelah sebelumnya gagah-gagahan melakukan konvoi sembari membentangkan bendera milik gengnya.

Geng motor bernama Setan Malam Berdarah (SMB) ditangkap polisi. Imaji/Eko

“Gerakan geng motor ini akan kita tindak tegas. Namun sesungguhnya bukan kami yang mengidentifikasi mereka itu geng motor, tapi mereka sendirilah yang menunjukkan gerombolan atau kumpulan mereka punya aktivitas yang tidak baik,” ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Setyawan, Rabu (16/10/2024).

Dari tujuh orang yang ditangkap, empat diantaranya merupakan anak di bawah umur. Bahkan satu diantaranya merupakan mahasiswa aktif semester 1.

“Hasil penyelidikan ini ada tujuh tersangka, di mana empat diantaranya adalah anak dibawah umur. Lalu tiga yang sudah atau bisa dikatakan layak mendapatkan pertanggungjawaban perbuatannya, maka kita melakukan upaya penyidikan dan penahanan. Yang menjadi ketua geng motor ini masih sekolah,” beber Gidion.

Senjata tajam milik Geng motor bernama Setan Malam Berdarah (SMB) turut diamankan polisi. Imaji/Eko

Banyak barang bukti yang telah disita dari geng motor SMB ini. Beberapa di antaranya ialah klewang, besi panjang, ketapel, hingga panah yang terbuat dari besi yang diruncingkan.

“Mau tidak mau, suka tidak suka harus bubar. Tidak boleh ada lagi aktivitas yang mengatasnamakan kelompok tertentu yang kemudian berujung pada tindak pidana. Untuk tersangka lain kita akan cari sampai ujungnya. Termasuk celurit dan barang-barang bukti seperti ini yang diproduksi bukan untuk kebutuhan sehari-hari,” lanjutnya.

Gidion menambahkan, bahwa anggota geng motor ini sering iseng dan menarik atensi masyarakat dengan berkonvoi. Menanggapi isu soal geng motor dipelihari oleh organisasi masyarakat, Gidion mengatakan bahwa konstruksi hukumnya hanya mengikat perorangan.

“Jadi pertanggungjawaban hukumnya tanggung jawab perorangan,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT