IMAJI.CO.ID, MEDAN — Pembahasan Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan 2024 mulai hangat. Calon-calon kontestan lain diprediksi akan muncul ke permukaan dalam dua minggu ke depan.
Sejauh ini, bakal pasangan calon yang siap tarung masih Riko Waas – Zakiyuddin Harahap (Rico – Zaki). Bakal pasangan calon (Bapaslon) ini hasil ‘perkawinan’ antara Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Koalisi NasDem dan Gerindra dipastikan siap berlayar dengan perolehan 11 kursi di DPRD Kota Medan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh tim redaksi Imaji.co.id, kontestan lain yang bakal muncul selain Rico – Zaki yakni: Prof Ridha Darmajaya dan Hidayatullah: Benny Sinomba Siregar dan Aulia Rachman.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera disebut-sebut siap berkoalisi untuk mengusung bapaslon: Prof Ridha – Hidayatullah. Kedua parpol ini sejatinya adalah jawara dan runner-up di DPRD Medan berdasarkan perolehan suara Pemilihan Umum, 14 Februari lalu. Bahkan Partai Persatuan Indonesia sebagai ‘anak bawang’ di DPRD Medan, juga dikabarkan siap melengkapi gerbong dukungan terhadap bapaslon ini.
Sedangkan Benny Sinomba Siregar – Aulia Rachman, disebut-sebut bakal didukung parpol seperti Partai Solidaritas Indonesia, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golongan Karya, dan Partai Amanat Nasional. Partai Hati Nurani Rakyat, diperkirakan juga akan bergabung dengan bapaslon ini. Artinya, konstelasi politik di Pilkada Medan 2024 berpotensi besar diikuti tiga poros alias tiga pasangan calon.

Kemunculan tiga poros ini tak terlepas dari dukungan ‘super koalisi’ parpol terhadap Muhammad Bobby Afif Nasution, untuk ‘naik kelas pengabdian’ sebagai gubernur Sumatera Utara. Sejak menantu Presiden Joko Widodo tersebut memutuskan sikap maju ‘Sumut 1’, para calon kontestan yang ingin tarung di Pilkada Medan, mulai unjuk gigi. Ditambah ‘ganti bajunya’ Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman, dari kader Partai Gerindra pindah ke PSI, menambah potensi bahwa Pilkada Medan tidak hanya diikuti dua poros saja.
Khusus Prof Ridha Darmajaya, sosok ini sudah sejak setahun belakangan berupaya keras ‘mengenalkan diri’ kepada publik, lewat Program Gadget Sehat. Ikhtiar tersebut tentu cukup diperhitungkan secara cermat oleh sejumlah parpol dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Selain alternatif pilihan bagi masyarakat, Prof Ridha dan Hidayatullah dianggap ‘kuda hitam’ dalam pertarungan tiga poros nantinya. Apalagi bakal didukung mesin parpol paling militan: PDIP dan PKS. Terkhusus nama Ustaz Hidayatullah, dirinya bahkan telah mendapat surat tugas dari partainya untuk maju kontestasi Pilkada Medan pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Di sisi lain, nama Benny Sinomba Siregar yang kembali muncul ke permukaan, disebut-sebut juga berkat peran kuat dari ponakannya, Bobby Nasution. Bobby disebut belum menerima pasangan Rico – Zaki guna meneruskan kepemimpinannya di Medan, meski dirinya kini berstatus sebagai kader Gerindra. Bahkan dalam skenario yang disusun saat ini, Benny Sinomba lebih didorong menjadi ‘Medan 1’ dan wakilnya adalah Aulia Rachman.
Begitupun situasi dalam dua minggu ke depan sebelum masa pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum Kota Medan pada 27-29 Agustus 2024 dibuka, masih akan sangat dinamis. Baik untuk nama-nama calon yang akan diusung parpol, maupun soal posisi ‘Medan 1’ dan ‘Medan 2’. Termasuk juga nama-nama bakal calon lain yang selama ini beredar maupun sosok kejutan yang belum pernah sama sekali mencuat ke publik.
Intens Berkomunikasi
Calon kontestan Pilkada Medan dari PKS, Hidayatullah, mengaku bahwa sampai kini komunikasi politik terus intens dibangun oleh partainya dengan parpol lain.
“PKS dan saya pribadi sudah dan terus berkomunikasi kepada partai-partai dan bacakada/bacawakada baik yang muncul dipermukaan maupun tidak. Termasuk ke PDIP sebagai partai pemenang di Medan dan Prof Ridha sebagai calon yang potensial,” ujarnya menjawab konfirmasi Imaji.co.id, Jumat, 2 Agustus 2024.
Mengenai kabar berpasangan dengan Prof Ridha Darmajaya, sampai hari ini dirinya belum mendapat informasi dimaksud. Sebagai kader, Hidayatullah mengaku masih sabar menunggu keputusan dari pimpinan di pusat.

“Ya, sampai saat ini saya belum memperoleh informasi itu dari PKS dan informasi yang saya dapatkan terkait masalah ini memang sudah berada di pimpinan pusat masing-masing partai,” pungkasnya.
Sikap berbeda ditunjukkan Aulia Rachman. Ia tampak membantah informasi tersebut.
“Isu apa lagi ini,” balasnya singkat kepada Imaji.co.id dengan memakai emoji ketawa, Jumat, 2 Agustus 2024.
Kemungkinan berpasangan dengan Kepala Dinas Pendidikan Medan, Benny Sinomba, juga dibantah olehnya.
“Nggak mungkinlah sama Bapak Benny Sinomba, dan saya pribadi belum ada membahas pasangan dengan Pak Benny,” imbuh wakil wali Kota Medan tersebut.
Aulia pun tampak enggan merespon lagi pertanyaan sejauh ini partainya telah membangun komitmen dengan parpol mana saja, untuk berkoalisi di Pilkada Medan. Terlebih pasca dirinya telah berganti baju ke PSI.
Prof Ridha Darmajaya belum berkenan merespon isu terbaru ini. Lewat pesan WhatsApp yang dilayangkan, dirinya terlihat hanya membaca saja pertanyaan dari Imaji.co.id. Setali tiga uang dengan sikap Benny Sinomba Siregar, cuma sekadar membaca pesan yang dilayangkan Imaji.co.id. Akan tetapi, Benny Sinomba, sebelumnya pernah membantah kabar bahwa dirinya ada mengambil formulir sebagai balon wali kota ke PDIP Medan.
“Enggak ada saya ambil formulir. Itu hoaks. Ya, tidak ada saya ambil formulir,” kata dia singkat, Jumat, 17 Mei 2024.
Penyataan ini ia lontarkan untuk merespon keterangan dari Bendahara DPC PDIP Medan, Boydo Panjaitan. Formulir tersebut, menurut Boydo tidak diambil langsung namun diwakilkan kepada orang lain dan telah seizin Benny Sinomba.
“Pengambilan formulir diwakilkan orang lain. Tapi sampai sekarang formulir pendaftarannya belum dikembalikan, ” ungkapnya. (GOB)